Anatomi dan Fisiologi Tulang Belakang, Sayangilah Tulang Belakang Anda

         Tahukah anda apa saja fungsi dari tulang belakang kita? Tak kenal maka tak sayang; artikel ini akan menjelaskan secara sederhana mengenai anatomi dan fisiologi tulang belakang. Mudah-mudahan rekan-rekan Orthopaedian bisa lebih sayang dan perhatian dengan tulang belakangnya setelah membaca artikel ini. Untuk anda yang mengalami keluhan dengan tulang belakang datanglah ke Rumah Sakit Orthopaedi Purwokerto, konsultasikan dengan kami agar anda segera mendapatkan pelayanan atau pengobatan.

         Tulang belakang adalah susunan terintegrasi dari jaringan tulang, ligamen, otot, saraf dan pembuluh darah yang terbentang mulai dari dasar tengkorak (basis cranii), leher, dada, pinggang bawah hingga panggul dan tulang ekor. Fungsinya adalah sebagai penopang tubuh bagian atas serta pelindung bagi struktur saraf dan pembuluh-pembuluh darah yang melewatinya.
 
         Tulang belakang tersusun dari tulang-tulang pendek berupa ruas-ruas tulang sejumlah lebih dari 30 buah. Tulang-tulang tersebut berjajar dari dasar tengkorak sampai ke tulang ekor dengan lubang di tengah-tengah setiap ruas tulang (canalis vertebralis), sehingga susunannya menyerupai seperti terowongan panjang. Saraf dan pembuluh darah tersebut berjalan melewati canalis vertebralis dan terlindung oleh tulang belakang dari segala ancaman yang dapat merusaknya.

          Antara setiap ruas tulang belakang terdapat sebuah jaringan lunak bernama diskus intervertebra, yang berfungsi sebagai peredam kejut (shock absorption) dan menjaga fleksibilitas gerakan tulang belakang, yang cara kerjanya mirip dengan shock breaker kendaraan kita. Di setiap ruas tulang juga terdapat 2 buah lubang di tepi kanan dan kiri belakang tulang bernama foramen intervertebra, yaitu sebuah lubang tempat berjalannya akar as well as free slots at piggy saraf dari canalis vertebra menuju ke seluruh tubuh. Saraf-saraf tersebut keluar melalui lubang itu dan mempersarafi seluruh tubuh baik dalam koordinasi gerakan maupun sensasi sesuai daerah persarafannya.

         Tulang belakang terdiri dari 4 segmen, yaitu segmen servikal (terdiri dari 7 ruas tulang), segmen torakal (terdiri dari 12 ruas tulang), segmen lumbal (terdiri dari 5 ruas tulang) serta segmen sakrococygeus (terdiri dari 9 ruas tulang). Diskus intervertebra terletak mulai dari ruas tulang servikal ke-2 (C2) hingga ruas tulang sakrum pertama (S1).

       Di luar susunan tulang belakang, terdapat ligamen yang menjaga posisi tulang belakang agar tetap kompak dan tempat melekatnya otot-otot punggung untuk pergerakan tubuh kita. Ligamen dan otot tulang belakang berfungsi sebagai koordinator pergerakan tubuh. 

         Posisi tulang belakang yang normal akan terlihat lurus jika dilihat dari depan atau belakang. Jika dilihat dari samping, segmen servikal akan sedikit melengkung ke depan (lordosis) sehingga kepala cenderung berposisi agak menengadah. Segmen torakal akan sedikit melengkung ke belakang (kyphosis) dan segmen lumbal akan melengkung kembali ke depan (lordosis).

        Kelainan dari susunan anatomis maupun perbedaan posisi tulang belakang yang normal tersebut, dapat berakibat berbagai keluhan dan gangguan yang bervariasi. Keluhan dan gangguan tersebut akan berakibat terganggunya produktivitas dan kualitas hidup seseorang. Tidak jarang keluhan tersebut berakibat nyeri yang hebat, impotensi, hilangnya rasa (sensasi) hingga kelumpuhan.

        Maka tak heran banyak orang berpendapat, bahwa sehat berawal dari tulang belakang. Ungkapan tersebut tidaklah berlebihan, karena tulang belakang kita bertanggung jawab penuh terhadap perlindungan saraf dan pembuluh darah, serta kekuatan menopang tubuh kita setiap harinya beserta gerakan-gerakan yang ditimbulkannya.  Kita perlu mengetahui, bagaimana merawat dan mencegah timbulnya keluhan dan gangguan tulang belakang kita. Jika pun terlanjur timbul keluhan, penting sekali bagi kita untuk mengetahui penyakit yang diderita, agar tidak terjadi kesalahan diagnosa dan salah terapi yang tak jarang menimbulkan komplikasi serius.

Mari kita kaji lebih dalam

Ligamen dan otot
          Untuk memperkuat dan menunjang tugas tulang belakang dalam menyangga berat badan, maka tulang belakang di perkuat oleh otot dan ligament, antara lain :
Ligament: 
 
1. Ligament Intersegmental (menghubungkan seluruh panjang tulang belakang dari ujung ke ujung): 
a. Ligament Longitudinalis Anterior 
b. Ligament Longitudinalis Posterior
c. Ligament praspinosum

2. Ligament Intrasegmental (Menghubungkan satu ruas tulang belakang ke ruas yang  berdekatan)
a. Ligamentum Intertransversum 
b. Ligamentum flavum
c. Ligamentum Interspinosum

3. Ligamentum-ligamentum yang memperkuat hubungan di antara tulang occipitalis dengan vertebra CI dengan C2, dan ligamentum sacroilliaca di antara tulang sacrum dengan tulang  pinggul Otot-otot:
a. Otot-otot dinding perut
b. Otot-otot extensor tulang punggung
c. Otot gluteus maximus

 
4. Otot Flexor paha ( illopsoas )

5. Otot hamstrings Tulang vertebrae terdri dari 33 tulang:
•    7 buah tulang servikal
•    12 buah tulang torakal
•    5  buah tulang lumbal
•    5 buah tulang sacral  
  
        Tulang servikal, torakal dan lumbal masih tetap dibedakan sampai usia berapapun, tetapi tulang sacral dan koksigeus satu sama lain menyatu membentuk dua tulang yaitu tulang sakrum dan koksigeus. Diskus intervertebrale merupakan  penghubung antara dua korpus vertebrae. Sistem otot ligamentum membentuk jajaran barisan (aligment) tulang belakang dan memungkinkan mobilitas vertebrae.

        Fungsi kolumna vertebralis adalah menopang tubuh manusia dalam posisi tegak, yang secara mekanik sebenarnya melawan pengaruh gaya gravitasi agar tubuh secara seimbang dan tetap tegak.

        Vertebra servikal, torakal, lumbal bila diperhatikan satu dengan yang lainnya ada  perbedaan dalam ukuran dan bentuk, tetapi bila ditinjau lebih lanjut tulang tersebut mempunyai  bentuk yang sama. Korpus vertebrae merupakan struktur yang terbesar karena mengingat fungsinya sebagai penyangga berat badan. Prosesus transverses terletak pada ke dua sisi korpus vertebra, merupakan tempat melekatnya otot-otot punggung. Sedikit ke arah atas dan bawah dari  prosesus transverses terdapat fasies artikularis vertebrae dengan vertebrae yang lainnya. Arah  permukaan facet joint mencegah/membatasi gerakan yang berlawanan arah dengan permukaan facet joint.

         Pada daerah lumbal facet letak pada bidang vertical sagital memungkinkan gerakan fleksi dan ekstensi ke arah anterior dan posterior. Pada sikap lordosis lumbalis (hiperekstensi lubal) kedua facet saling mendekat sehingga gerakan kalateral, obique dan berputar terhambat, tetapi  pada posisi sedikit fleksi kedepan (lordosis dikurangi) kedua facet saling menjauh sehingga memungkinkan gerakan ke lateral berputar.

        Bagian lain dari vertebrae, adalah “lamina” dan “predikel” yang membentuk arkus tulang vertebra, yang berfungsi melindungi foramen spinalis. Prosesus spinosus merupakan bagian  posterior dan vertebra yang bila diraba terasa sebagai tonjolan, berfungsi tempat melekatnya otot-otot punggung. Diantara dua buah buah tulang vertebrae terdapat diskusi intervertebralis yang berfungsi sebagai bentalan atau “shock absorbers” bila vertebra bergerak Diskus intervertebralis terdiri dari annulus fibrosus yaitu masa fibroelastik yang membungkus nucleus pulposus, suatu cairan gel kolloid yang mengandung mukopolisakarida. Fungsi mekanik diskus intervertebralis mirip dengan balon yang diisi air yang diletakkan diantara ke dua telapak tangan. Bila suatu tekanan kompresi yang merata bekerja pada vertebrae maka tekanan itu akan disalurkan secara merata ke seluruh diskus intervertebralis. Bila suatu gaya bekerja pada satu sisi yang lain, nucleus polposus akan melawan gaya tersebut secara lebih dominan pada sudut sisi lain yang berlawanan. Keadaan ini terjadi pada berbagai macam gerakan vertebra seperti fleksi, ekstensi, laterofleksi.

       Ligamentum spinalis berjalan longitudinal sepanjang tulang vertebrae. Ligamentum ini  berfungsi membatasi gerak pada arah tertentu dan mencegah robekan. Diskus intervebralis dikelilingi oleh ligamentum anterior dan ligamnetum posterior. Ligamentum longitudinal anterior berjalan di bagian anterior corpus vertebrae, besar dan kuat, berfungsi sebagai alat  pelengkap penguat antara vertebrae yang satu dengan yang lainnya. ligamentum longitudinal  posterior berjalan di bagian posterior corpus vertebrae, yang juga turut memebntuk permukaan anterior kanalis spinalis. Ligamentum tersebut melekat sepanjang kolumna vertebralis, sampai di daerah lumbal yaitu setinggi L 1, secara progresif mengecil, maka ketika mencapai L 5 – sacrum ligamentum tersebut tinggal sebagian lebarnya, yang secara fungsional potensiil mengalami kerusakan. Ligamentum yang mengecil ini secara fisiologis merupakan titik lemah dimana gaya statistik bekerja dan dimana gerakan spinal yang terbesar terjadi, disitulah mudah terjadi cidera kinetik.

        Otot punggung bawah dikelompokkan kesesuai dengan fungsi gerakannya. Otot yang  berfungsi mempertahankan posisi tubuh tetap tegak dan secara aktif mengekstensikan vertebrae lumbalis adalah :
•    M. quadraus lumborum
•    M. sacrospinalis
•    M. intertransversarii
•    M. interspinalis.
http://rsop.co.id/
           Otot fleksor lumbalis adalah muskulus abdominalis mencakup :
•    M. obliqus eksternus abdominis
•    M. internus abdominis
•    M. transversalis abdominis
•    M. rectus abdominis
•    M. psoas mayor
•    M. psoas minor

           Otot latero fleksi lumbalis adalah
•    M. quadratus lumborum
•    M. psoas mayor dan minor
•    M. abdominis dan M. intertransversarii.

          Jadi dengan melihat fungsi otot di atas otot punggung di bawah berfungsi menggerakkan punggung  bawah dan membantu mempertahankan posisi tubuh berdiri.

          Keluhan dan gangguan tulang belakang akan diulas lebih lanjut dalam artikel berikutnya. Mau tahu lebih lanjut tentang tulang belakang? Datang ke Rumah Sakit Orthopaedi Purwokerto dan konsultasikan dengan kami.

Sampai jumpa, rekan-rekan Orthopaedian
Salam Orthopaedi,
Share on Google Plus

About RSOP

0 komentar:

Post a Comment