Prostesis dan Orthosis

     Orthosis/Orthose/ ortesa adalah segala alat yang ditambahkan ke tubuh atau alat bantu penyangga tubuh atau anggota gerak tubuh yang layu, lumpuh atau cacat untuk menstabilkan atau immobilize bagian tubuh, mencegah kecacatan, melindungi dari luka, atau membantu fungsi dari anggota tubuh.
       Untuk anda yang membutuhkan alat bantu Prostesis dan Orthosis bisa datang dan konsultasikan dengan Rumah Sakit Orthopaedi Purwokerto

       Orthose dibagi dalam 3 jenis, berdasarkan atas bagian dari tubuh manusia, yaitu:

A.   Orthose anggota gerak atas, Orthose ini diberikan kepada orang yang mengalami kecacatan atau kelumpuhan pada anggota gerak atas yaitu lengan dan tangan. Orthose untuk orang sakit, penyakit tersebut misalnya stroke, osteoarthritis, cerebral palsy. Fungsi orthose yang lain sebagai alat koreksi kecacatan agar dapat meningkatkan luas garak sendi, dan sebagai immobilitation pada masa pemulihan setelah operasi.

Contoh:
1. Static cock up splint yang digunakan pada tangan yang mengalami drop hand yang memungkinkan jari-jari tangan tidak dapat digerakan.
2. Cock up slint dynamic yang digunakan pada tangan yang mengalami drop hand yang memungkinkan jari-jari tangan dapat digerakan.
3. Elbow brace yang digunakan untuk penguat sendi siku, orthose pada AGA.
4. Arm corset yang digunakan untuk stabilitasi lengan bawah karena fracture.
5. Night splint yang digunakan untuk tangan yang mengalami drop hand tetapi digunakan pada malam hari.

B.    Orthose anggota gerak bawah, Orthose ini diberikan kepada orang yang mengalami kecacatan atau kelumpuhan pada anggota gerak bawah yaitu paha, betis dan kaki.

Contoh:
1. HKAFO (hip knee ankle foot orthose) yang digunakan pada anggota gerak bawah yang seluruhnya mengalami kelayuan.
2. KAFO (knee ankle foot orthose) yang digunakan pada pasien dengan kelainan panjang tungkai dan polio.
3. AFO (ankle foot orthose) yang digunakan untuk koreksi kecacatan pada daerah ankle dan foot yang mengalami drop foot.
4. FO (foot orthose) yang digunakan untuk koreksi kecacatan pada telapak kaki.
5. Orthopaedic shoes yang digunakan untuk mengoreksi kelainan kaki yang cacat, seperti flat foot, menetralisir dari kaki yang mengalami valgus atau varus.

C.    Orthose untuk orang sehat, Orthose untuk orang yang sehat seperti deker lutut, deker ankle, dan corset.

D.    Alat bantu mobilisasi, Alat bantu mobilisasi seperti crutch, walker, kursi roda, dan three foot.

Beberapa Fungsi Orthosis
* memperbaiki atau mengkoreksi alignment anggota tubuh.
* membantu atau mengkontrol pergerakan sendi.
* penyangga, maka dari itu mengurangi beban
* pelindung dari gangguan fisik

     Prostesis adalah perangkat yang dirancang untuk menggantikan fungsi atau penampilan dari ekstremitas bawah yang hilang akibat amputasi semaksimal mungkin. Sebaliknya, ortosis dirancang untuk mendukung, melengkapi, dan atau menambah fungsi dari ekstremitas bawah yang ada.

      Prostesis dan ortosis akan dianggap berfungsi apabila memiliki parameter diantaranya sebagai berikut:

>    Stabil
Prostesis dan ortosis di gunakan setiap harinya sebagai perangkat untuk meningkatkan kemampuan ambulasi. Dalam keadaan diam berdiri maupun bergerak, badan ditopang oleh prostesis dan ortosis. Prostesis dan ortosis yang stabil menghasilkan keamanan bagi penggunanya karena menghindari dari jatuh yang dapat menimbulkan masalah baru.
>    Selaras
Berbekal pengetahuan biomekanik yang mantap, prostetis dan ortotis kami dapat menghasilkan komposisi yang selaras antara soket dengan komponen sehingga meminimalisir deviasi dalam melakukan ambulasi.
Dengan berkurangnya deviasi yang sering muncul terutama pada pasien amputasi berarti memaksimalkan penampilan berjalan pengguna prostesis dan ortosis yang artinya meminimalisir kerusakan-kerusakan berantai pada anatomi tubuh akibat kebiasan jalan yang buruk.
>    Seimbang
Pengukuran tinggi yang akurat pada titik-titik krusial anatomi tubuh pasien wajib dilakukan pada awal pemeriksaan oleh prostetis dan ortotis di klinik DARE Foundation. Hasilnya adalah kenyamanan pada saat duduk, diam berdiri, ambulasi dan juga meminimalisir deviasi pada saat berjalan sehingga dapat menimbulkan rasa percaya diri kembali pada pasien pengguna prostesis dan ortosis.

Sumber :
Share on Google Plus

About RSOP

0 komentar:

Post a Comment